Produksi pesawat tempur F-35 Joint Strike Fighter (JSF) yang
diklaim sebagai pesawat tempur tercanggih sekaligus termahal di dunia, telah
"tergelincir". Setelah seorang insinyur menemukan bahwa tangki bahan
bakar F-35 bisa meledak jika disambar petir.
Pengungkapan fakta tersebut menjadi pukulan telak bagi F-35,
yang dikenal juga sebagai Lightning II (Petir II). Sejatinya, pesawat tempur
ini akan melengkapi Angkatan Udara dan Angkatan Laut Inggris (RAF & Royal
Navy) pada 2018.
Temuan ini diungkapkan dalam sebuah dokumen Pentagon yang
mengatakan bahwa kesalahan pada tangki bahan bakar F-35 berpotensi menyebabkan
bencana ledakan jika pesawat itu disambar petir dalam sebuah badai petir.
Kantor Evaluasi dan Uji Operasional Pentagon menyatakan bahwa semua uji coba
terbang di jarak 25 kilometer dari badai tidak diizinkan sampai pendesainan
ulang perangkat pada tangki bahan bakar yang mempertahankan tingkat oksigen.
Kekhawatiran dari meledaknya tangki bahan bakar hanya satu
dari serangkaian masalah yang menimpa program F-35. Kesalahan desain dari
tangki bahan bakar juga membuat F-35 tidak mampu turun dengan cepat ke altitude
(ketinggian) yang rendah. Upaya untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan
mengurangi bobot F-35 juga membuat pesawat ini lebih rentan terhadap serangan
musuh.
Pentagon menyatakan kesalahan/kegagalan ini tidak dapat
diterima. Pemeriksaan oleh Angkatan Udara Amerika (USAF) dan Lockheed Martin
(Produsen F-35), juga menemukan beberapa celah saat uji coba pesawat, antara
lain di bagian sayap kanan, mesin kanan varian F-35A, dan pada bagian lain dari
Varian F-35B.
"Akan ada rencana mitigasi untuk semua penemuan
kesalahan desain ini dan mungkin termasuk upaya mendesain ulang beberapa bagian
dan tambahan bobot," tambah laporan itu. Inggris membeli F-35B versi
takeoff dan landing jarak pendek sebagai ganti Harrier*. Pesawat itu (F-35)
sejatinya akan digunakan Inggris untuk pertahanan udara, serangan darat dan
misi pengintaian.
F-35 memiliki kecepatan maksimal 1.300 mil/jam dengan
jangkauan 1.450 mil, sedangkan kecepatan Harrier adalah 700 mil/jam dan
memiliki jangkauan 350 mil. Pesawat tua ini (Harrier) juga tidak memiliki
transparansi radar atau kemampuan siluman, sedangkan F-35 memiliki keduanya.
Versi F-35 yang dipesan oleh Inggris adalah yang terberat, berkemampuan paling
baik dan paling mahal dari tiga versi F-35, karena menggunakan sistem propulsi
berkemampuan "jump jet" yang membuatnya takeoff dan landing di kapal
induk baru Angkatan Laut Inggris.
F-35 juga didesain tidak terdeteksi oleh radar. Tidak
memiliki angle kanan, yang bisa memantulkan gelombang radar, dan lapisan fiber
khusus yang membuatnya sulit untuk dideteksi radar musuh. Emisi panas rendah
dan persenjataannya dibawa di internal weapon bay (bukan dipasang pada sayap
dan di bawah badan pesawat) yang akan lebih meningkatkan kemampuan stealth-nya.
Pesawat ini mampu membawa berbagai jenis senjata termasuk roket udara-ke-udara
dan satellite guided bombs (bom pandu satelit).
Pilot dilengkapi dengan helm yang membuat mereka mampu
melihat dalam sudut pandang 360 derajat, dan menampilkan semua data yang mereka
butuhkan dalam helm. Kokpit juga dilengkapi dengan panel instrumen digital
all-glass dan sistem pengenalan suara. Setiap F-35 memiliki lebih dari 24 juta
baris kode perangkat lunak. Dalam teorinya, F-35 mampu terbang ke wilayah udara
musuh, menyerang target dan kembali dengan selamat ke wilayah yang aman tanpa
pernah terdeteksi.
Namun F-35 juga semakin mantap dengan kritikan sejak
bergulirnya program pada tahun 1990-an, terutama di Amerika Serikat, di mana
program ini telah mendapatkan ketenaran diinginkannya, yaitu sebagai proyek
yang paling mahal yang pernah dilakukan oleh Pentagon. Dari perkiraan, total
biaya untuk membeli, mengoperasikan dan memelihara pesawat-pesawat F-35 selama
30 tahun adalah £ 625 miliar atau $ 1 triliun. Winslow Wheeler, di Pusat
Informasi Pertahanan AS menggambarkan program F-35 sebagai "gigantic
performance disappointment."
Wheeler menambahkan : "Masalah ini sangat kritis,
diibaratkan Anda mengeluarkan banyak uang dengan harapan akan mendapatkan
Lamborghini atau Ferrari, namun kenyataannya berbeda, Anda hanya mendapatkan
Yugo (mobil murah yang diproduksi secara massal di bekas negara Yugoslavia).
"Meskipun pilot Inggris telah ikut dalam uji terbang F-35, mereka belum
akan menerbangkan F-35 dari pangkalan udara di Inggris atau dari dua kapal
induk baru mereka sampai tahun 2018."
AS menghabiskan sekitar £ 254 miliar ($402 miliar) untuk
membeli 2.500 F-35 untuk Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Korps Marinir.
Pemerintah Inggris sebelumnya mengatakan akan membeli 138 pesawat, namun
Menteri Pertahanan Philip Hammond sejauh ini hanya berkomitmen untuk membeli 48
F-35.
Masalah tangki bahan bakar ini merupakan pukulan telak kedua
pada program F-35 dalam beberapa pekan terakhir. Seperti kita ketahui, Kanada
bulan lalu membatalkan kesepakatan untuk membeli 65 unit F-35 karena harga
satuan, perawatan dan biaya operasionalnya yang terlalu mahal. -Admin pernah
mau posting soal Kanada ini, tapi enggak sengaja draftnya ke-delete, mana nggak
ada ban serep pula :) -
Kanada bukan satu-satunya negara yang enggan melangkah untuk
akuisisi F-35. Italia juga mengurangi pembelian F-35 menjadi 90 unit, tidak
yang awalnya 131 unit, sementara AS juga telah menunda beberapa pembelian dan
kemungkinan akan memangkas program yang diberikan mengingat situasi fiskal yang
sulit dan pemotongan anggaran pertahanan. Audit program dengan KPMG**
mengungkapkan pesawat biaya operasional bisa mencapai £ 28,4 miliar ($ 45
miliar) selama 42 tahun kedepan. Keputusan akhir mengenai berapa jumlah F-35
yang akan dibeli Inggris akan tergantung pada peran masa depan dua kapal induk
baru Angkatan Laut Inggris dan tergantung dari apakah harga unit dari F-35 akan
turun, stabil atau bahkan meningkat.
Masa depan pesawat ini juga kunci untuk industri pertahanan
Inggris dan akan membantu mempertahankan lebih dari 20.000 pekerjaan. Meskipun
pesawat ini sedang diproduksi oleh Lockheed Martin, Inggris merupakan mitra
utama dalam program ini dengan kedua industri pertahanannya yaitu BAE Systems
dan Rolls-Royce yang memainkan peran kunci dalam produksi dan desain F-35.
Seorang juru bicara Lockheed Martin mengatakan "F-35
adalah pesawat siluman dan pernyataan yang mengatakan F-35 lebih rentan
daripada pesawat generasi ke-4 saat ini, kami tidak menganggap ini masalah
besar, kami terus bekerja dan telah menunjukkan kinerja yang sangat baik."
(FS/WT)
Dikutip dari Vivalog
Devout n Degasu™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar