Bagaimana Menjadi PNS Kreatif ?


                                                                                                                                                          VIVAlog
Kalau saja PNS kita kreatif, Indonesia punya 100 Singapura. Satu alasan kenapa program kreatif bangsa ini menjadi tidak lagi penting, tapi lebih dari penting alias darurat. Konsep, program, solusi kreatif secanggih apapun tidak akan bisa diterapkan jika dasar berpikirnya tidak diubah.


Kreativitas itu sebenarnya sederhana dan kita perlukan untuk penyederhanaan masalah. Jika kita melihat masalah dan melakukan upaya penyelesaian masalah tapi kemudian masalah jadi bertambah, nah itu berarti perlu kreativitas heuheu.
Yang terjadi kan begitu sekarang. Makin ke ujung, makin detail, makin mumet, alih – alih mau bikin inovasi, eh malah renovasi tiada henti alias belanja melulu. Kapan jualannya, kapan produksinya dan kapan untungnya hahaha.

Contoh pemikiran yang harus di re inventing soal organisasi Pemda ini adalah:

1. Jadi pegawai negeri itu istimewa
Bukan pilihan karir terakhir atau dari pada tidak bekerja. Istimewa karena: bagian dari induk organisasi yang besar, paling terstruktur, paling kuasa mengatur, mengelola, memungut, membagi, menarik, membuat apa saja sesuai peraturan dan istimewa lagi, pemerintah lah yang membuat peraturan. Jadi kalau sekedar menentukan kreativitas ditetapkan sebagai syarat kepegawaian negeri, kan gampang sebenarnya. Tapi sebelum pegawainya kreatif, kepala – kepala nya dulu nih yang harus duluan kreatif.

2. Otonomi Daerah bagian dari proses kreatif
Otonomi daerah itu kan sebenarnya bagian dari proses kreatif. Kalau dulu kondisi nya harus diatur secara sentral dan kini diberi kesempatan mengatur daerahnya sendiri, jelas itu sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Jika proses pembangunan otonomi daerah ini disikapi sebagai tantangan kreatif, bukan sekedar sikap seperti orang dapat durian runtuh, tentu berpikirnya bukan aji mumpung, tetapi berpikir kreatif seperti:

Kami yang tahu potensi kami dan tahu bagaimana mengelolanya secara maksimal.

Nah masalahnya, karena sikap kreatif jauh lebih rendah dari sikap aji mumpung, yang ada setiap tahun sibuk lobi melobi di lobby hotel dengan anggota DPR yang mengatur anggaran untuk jatah anggaran yang lebih besar, tetapi penghasilan dan pendapatan daerahnya malah ngga bertambah. Masa andalan pemasukan Cuma dari duit parkir kendaraan di pasar heuheu.

3. Otonomi daerah bukanlah pembagian kekuasaan, tetapi pembagian tugas kerja.
Jadi kalau berpikirnya kreatif, jangan jadikan kepala daerah raja dan pegawai negeri sebagai punggawa, tetapi sebagai pimpro dan tim kerja. Kalau iklimnya adalah iklim kerja, bukan iklim kerajaan maka suasananya juga kondusif buat kerja alias semangat untuk berkreasi, berinovasi, berkemajuan sebagai bagian dari proses kerja yang kreatif.

4. Kreativitas pemicu iklim kerja kondusif
kalau iklim kerja kreatif sudah menjadi pakaian di kantor – kantor dinas pemerintah, maka setiap bagian yang berhubungan dengn masyarakat baik itu aspek pelayanan, pembangunan, maintenance, keuangan, dan lain – lainnya kan mudah membawa masyarakat untuk berpikir kreatif dalam rangka memajukan urusan dan meningkatkan kualitan hidupnya. Artinya: maju dan makmurnya masyarakat otomatis maju dan suksesnya program pemerintah daerahnya.

5. Keutamaan proses dibanding hasil
Sebenarnya banyak lagi nih, Cuma entar kepanjangan. Jadi yang terakhir yang juga harus digaris bawahi adalah keutamaan proses dibanding hasil. Contohnya soal keuangan.  Masa kita propaganda ke masyarakat supaya giat bekerja jika ingin sukses, eh kitanya sendiri bersikap sebaliknya, bukannya sibuk berproses mengelola segala potensi sumber daya yang ada, malah untang anting, bolak balik ke Jakarta untuk melobby anggaran.

Kalau dapatnya gede juga bingung mau diapakan dan kalau dapatnya kecil? Jadi penyebab kemakluman wan prestasi. Ya iyalah, kita Cuma dikasih sekian, mana cukup buat pembangunan? Hahaha, untung saya ngga jadi bupati. Kalau jadi bupati kan bahaya, nanti orang Singapura, orang Taiwan, orang Brunei pada bingung:

Kok ada ya kabupaten di Indonesia yang lebih kaya dari kita – kita orang?

wakakakak itu kata mereka, dalam mimpi saya. Ya memang begitu pak, mimpi saja dulu yang banyak, siapa tahu Pak Mukhlis suatu saat Tuhan izinkan jadi kepala daerah, siap – siap deh kita punya kabupaten di sumatera selatan yang lebih makmur dari Taiwan, Singapura bahkan Brunei Darussalam.

Devout n Degasu™

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus