Uji coba Nuklir Korea Utara Menuai Ancaman




Pemerintah Korea Utara tetap membandel setelah PBB secara mufakat memperluas sanksi ekonomi terhadap negara itu. Korut malah mengatakan tetap akan melakukan uji coba roket dan nuklir yang mengancam keselamatan Amerika Serikat.

Diberitakan ABC News, Kamis 24 Januari 2013, Komisi Pertahanan Nasional Korut mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka tidak gentar terhadap sanksi PBB dan ancaman AS.

Pemerintah Barack Obama adalah pendukung utama sanksi baru atas Korut. "Menyelesaikan masalah dengan AS perlu dengan kekerasan, bukan kata-kata, sesuai dengan hukum rimba," tulis Korut.

"Kami tidak menyembunyikan fakta bahwa beberapa satelit dan roket jarak jauh yang akan kami tembakkan dan uji coba nuklir kapasitas tinggi itu untuk mengincar Amerika Serikat," lanjut pernyataan Korut lagi.



Sebelumnya pekan lalu, PBB sepakat mengecam dan melancarkan sanksi terbaru atas Korut yang meluncurkan roket beberapa waktu lalu. Korut berdalih, roket itu untuk tujuan penelitian dan pengiriman satelit cuaca. Namun Barat menuduh Korut melakukan uji coba rudal balistik yang terlarang berdasarkan resolusi PBB.

Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan bahwa AS tidak melihat adanya gelagat Korut akan segera melakukan uji coba nuklir. Namun, ujarnya, AS selalu bersiaga untuk kemungkinan terburuk.
"Sejujurnya, mereka punya kemampuan untuk membuat kita bingung apakah mereka benar melakukan uji coba ini atau tidak. Tapi pemerintah AS bersiap untuk segala macam provokasi dari Korut," kata Panetta.

Tidak jelas kapan dan dimana Korut akan melakukan uji coba berikutnya. Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan uji coba nuklir hanya akan semakin menambah isolasi terhadap Pyongyang.

Dikutip dari Vivanews

Devout n Degasu™

Tidak ada komentar:

Posting Komentar