Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku lebih menyukai menjadi seorang pengusaha, ketimbang menjadi seorang pejabat pemerintah. Loh, kok bisa?
"Gaji menteri jauh lebih kecil dari pengusaha," kata Dahlan.
Mantan bos Jawa Pos Grup ini menyatakan hal tersebut di hadapan seribuan buruh Migran Indonesia (BMI), dalam pembukaan pelatihan program 'Mandiri Sahabatku' di Harbour Grand, Cause Bay, Hong Kong, Minggu (3/3/2012).
Dahlan acung jempol terhadap para buruh migran yang memilih Hong Kong sebagai tempat mereka mencari nafkah. Menurutnya, tidak mudah untuk merubah pola pikir mereka yang hidup di pedesaan untuk meninggalkan kampung halaman.
"Yang paling sulit untuk menjadi pengusaha adalah karena orang-orang ini takut untuk berubah, sementara anda adalah orang-orang yang sudah membuktikan bahwa anda berubah," kata Dahlan.
Dia mencontohkan kondisi saat dia muda dulu dimana dia meninggalkan desanya dan ikut ke Kalimantan bersama kakaknya untuk ikut bekerja. Dia menyebut, parah buruh migran cukup berani dapat meninggalkan desanya untuk langsung menuju Hong Kong,
"Dengan anda memilih Hong Kong itu membuktikan anda berani, berani untuk meninggalkan desa," katanya.
Program 'Mandiri Sahabatku' adalah program Corporate Sosial Responsibility Bank Mandiri yang dibuat untuk buruh Migran. Bukan Hanya di Hong Kong, program serupa juga digelar di Singapura dan Malaysia. Namun, diakui oleh Dahlan, program ini lebuh berjalan di Hong Kong karena beberapa hal yang mendukung, terutama hak para buruh migran untuk mendapat pendidikan dan libur.
Program tersebut bekerjasama dengan Ciputra Enterpreneurship Center (UCEC). Total peserta yang mengkuti program ini adalah sebanyak 2.918 pekerja migran yang tersebar di Hongkong dan Malaysia.
Devout n Degasu™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar